KARYA ILMIAH BAHASA INDONESIA
PENGARUH SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN
Karya
Tulis ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
1. Ajeng Julaini
2. Amalia
3. Ayu Azhari
4. Sipah Nurpadilah
5. Siti Apriyanti
Kelas : IX B
SMPN 2 TELUK NAGA
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyusun
karya tulis ilmiah yang berjudul “PENGARUH SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN ” dengan
lancar.
Adapun maksud penyusunan karya tulis
ini untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia. Harapan kami bahwa karya tulis ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang pengaruh sampah terhadap lingkungan.
Kami
menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan
yang kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan tangan
terbuka demi perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.
penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Ii
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Rumusan
Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . .1
1.3 Tujuan
Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .1
1.4 Manfaat
Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . .1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sampah
Organik . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2.2 Sampah
Anorganik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . .2
2.3 Sampah
Berbahaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . .2
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Cara
Pengolahan Sampah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . .3
3.2
Pengolahan Sampah organik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . .3
3.3
Pengolahan Sampah Anorganik . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
3.4 Sampah
Berbahaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . .4
BAB IV PENUTUP
4.1
Simpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
4.2 Saran .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
PENGARUH SAMPAH
TERHADAP LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sampah adalah suatu barang yang
sudah tidak terpakai lagi dan tidak di gunakan lagi. Apabila tidak di tangani
dengan benar akan menimbulkan bau yang tidak sedap, sumber berbagai penyakit,
penyumbatan saluran air dan juga dapat menyebabkan banjir. Seiring berjalannya
waktu maka di temukanlah cara untuk menanggulangi sampah. untuk di manfaatkan
menjadi sumber penghasilan. Misalnya, sampah organik yaitu : sampah sisa-sisa
makanan di jadikan kompos, pupuk dll. Sedangkan sampah anorganik diantaranya
sampah plastik di jadikan kerajinan tangan atau di daur ulang.
1.2 Rumusan Masalah
- apa saja jenis jenis sampah ?
- bagaimana cara pengolahan sampah ?
- bagaimana pengaruh sampah terhadap
lingkungan ?
1.3 Tujuan Penulisan
-
Mengetahui jenis dan sifat sampah
-
Mengetahui manfaat pengolahan sampah
-
Mengetahui pengaruh sampah terhadap lingkungan
1.4 Manfaat
Penulisan
- Masyarakat sadar akan kebersihan
lingkungan.
- Banyak kreativitas yang di hasilkan leh
masyarakat
-
Lingkungan menjadi bersih dan nyaman
1
BAB II
JENIS – JENIS SAMPAH
Sampah sangatlah lekat dengan kita, dimana
pun kita berada pastilah kita menemui sampah. Berdasarkan bahan dasar dan
kandungan yang terdapat di dalamnya sampah di bagi menjadi tiga:
2.1. SAMPAH
ORGANIK
Sampah organik adalah sampah yang
dapat diurai, yang mudah membusuk. Sampah ini termasuk sampah basah yang dapat
diolah menjadi kompos.
Contoh sampah
organik adalah :
- Sisa makanan
- Sayuran
2.2. SAMPAH ANORGANIK
Sampah anorganik adalah sampah yang
tidak terurai, yang tidak dapat membusuk. Sampah ini termasuk sampah kering
yang dapat di jadikan sampah komersial atau sampah yang laku di jual kembali
untuk diolah kembali menjadi barang yang bisa di gunakan lagi.
Contoh sampah
anorganik adalah :
• Plastik
• Gelas atau kaca
• Kertas
• Botol
2.3. Sampah Berbahaya
Sampah Berbahaya adalah sampah yang
beracun penyabab infeksi, mempunyai sifat korosif. Korosif adalah sifat suatu
subtansi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memeroleh dampak
negatif. Sampah ini biasanya berasal dari limbah pabrik yang merusak sungai
setempat karena memiliki racun. Sampah ini sangat memengaruhi linkungan dan
mengakibatkan kerusakan yang merugikan bagi kehidupan makhluk hidup.
Contoh sampah
berbahaya adalah :
• Logam
• Sisa perindustrian
• Pestisida
• Zat kimia
2
BAB III
3.1 CARA PENGOLAHAN SAMPAH
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan,
pemrosesan, pendaurulangan dari material sampah. Hal ini biasanya dihasilkan
dari kegiatan manusia, dan dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap
kesehatan, lingkungan. Pengelolaan ini melibatkan zat padat, cair, gas, atau
radioaktif. Praktek pengelolaan sampah berbeda
antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga perumahan dan industri. sampah yg tidak berbahaya
dari pemukiman dan di daerah perkotaan biasanya menjadi tanggung jawab
pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area industri biasanya ditangani
oleh perusahaan pengolah sampah. Metode ini
berbeda-beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat sampah, tanah
yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area. Dan caranya dibagi rata
dengan jenisnya, dari sampah organik, sampah anorganik, dan sampah berbahaya.
3.2 Pengolahan Sampah Organik
Sampah organik tergolong sampah yang
gampang busuk.seperti sisa makanan, dedaunan dan masih banyak lagi. Sebenarnya
sampah jenis ini masih bisa kita manfaatkan lagi. Asalkan kita tahu kegunaan
dan juga cara mengolahnya. Jenis sampah organik bisa kita manfaatkan lagi
menjadi pupuk kompos. Karena sampah organik berasal dari makluk hidup.
Pengomposan yaitu zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah dengan
menggunakan proses biologis. Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik
ini adalah Green Bin Program (program tong hijau) yaitu seluruh sampah organik dikumpulkan di kantong khusus untuk di
komposkan.
3.3 Pengolahan Sampah Anorganik
Sampah anorganik sebaiknya kita daur
ulang kembali. Jangan membuangnya secara sembarangan, karena jenis sampah ini
tidak mudah untuk hancur. Kita memerlukan kreatifitas tinggi untuk mengubah
sampah tersebut menjadi suatu barang yang mempunyai nilai beda. Proses
pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan
kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang, pertama
adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi. Kedua mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang dibuang.Sampah yang biasa dikumpulkan adalah
kaleng minum aluminum, kaleng baja makanan atau minuman, kertas, koran,
majalah, dan kardus. Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau
mobil lebih susah, karena bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut bahannya.
3
3.4 Sampah
Berbahaya
Tahap penanganan sampah B3 (bahan
berbahaya dan beracun) dari rumah tangga dimulai dari pemilahan. Sampah B3
harus dipilah dan dipisahkan dari sampah organik dan anorganik. Kemudian sampah
B3 yang sudah terkumpul dimasukkan dalam wadah yang aman. Pastikan menggunakan sarung tangan saat melakukannya.
Selanjutnya, jika penganangan sampah B3
dilakukan secara terkoordinasi dengan warga masyarakat di perumahan sekitar,
maka tahap selanjutnya adalah dengan pewadahan dan pengumpulan besar,
pengangkutan dan penyimpanan sementara. Semuanya harus dilakukan dengan metode
pengelolaan sampah B3 yang sesuai dengan aturan pemerintah dan anjuran ahli.
Dalam menyikapi sampah B3 Sebagai warga juga konsumen perlu memiliki peran yang
baik. Usahakan mengurangi konsumsi produk yang mengandung bahan berbahaya
beracun, dan lebih memilih produk ramah lingkungan. Kita juga bisa
memperpanjang umur dengan memakai suatu produk dengan pemakaian yang bijak.
Misalnya dengan merawat baterai alat elektronik agar awet atau menghemat
penggunaan bahan pembersih. Perlu diketahui juga bahwa produsen memegang peran
yang sama pentingnya. Produsen wajib mencantumkan material yang dikategorikan
sebagai kandungan berbahaya ataupun beracun pada semua produknya. Tujuannya
agar konsumen tahu cara penanganannya. Produsen juga memiliki kewajiban untuk
melakukan upaya-upaya yang dirasa perlu untuk mengolah produk tersebut setelah
digunakan. Dan jika terjadi pencemaran lingkunga, produsen wajib bertanggung
jawab untuk memulihkannya. Dengan mengetahui apa itu sampah B3 dan peran apa
yang bisa kita lakukan untuk menanggulanginya, semoga keluarga dan lingkungan
kita tetap sehat dan aman untuk selamanya.
4
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam
proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak
bergerak.
Sampah dapat berada
pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua
fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai
emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
4.2 Saran
Cara pengendalian sampah yang paling
sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak
merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial
budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, Peraturan yang tegas dari
pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak
lingkungan akan terus merusak sumber daya alam ini.
Sebaiknya setiap
rumah tangga melakukan pembuangan sampah dengan cara memilahkan sampah sesuai
jenisnya. Agar pihak TPA(tempat pembuangan akhir) mudah untuk dijadikan sesuai kebutuhan
5
DAFTAR PUSTAKA
6
Komentar
Posting Komentar