Husnudhan (Berbaik sangka)

PENGERTIAN HUSNUDZAN ( BERBAIK SANGKA )


Pengertian
     Kata husnuzan berasal dari bahasa Arab yang terdiri atas husnu dan azh-zhan. Husnu artinya baik dan azh-zhan artinya prasangka, jadi husnuzan artinya berprasangaka baik. Lawan dari husnuzan adalah suuzan, yang artinya berprasangaka buruk.
     Dalam kehidupan sehari-hari manusia akan berinteraksi dengan sesamanya dalam suatu pergaulan. Hal itu disebabkan manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan suatu pergaulan yang harmonis perlu dipupuk sikap berbaik sangka antara sesama manusia. Sikap berbaik sangka meskipun sepintas lalu sepele, akan tetapi sering kita tidak menyadarinya.
     Husnuzan adalah cara pandang seseorang yang membuatnya melihat segala sesuatu secara positif, seorang yang memiliki sikap husnuzan akan mepertimbangkan segala sesuatu dengan pikiran jernih, pikiran dan hatinya bersih dari prasangka yang belum tentu kebenaranya.
     Sebaliknya orang yang pemikiranya senantiasa dijelajahi oleh sikap suuzan akan memandang sesuatu selalu jelek. seolah-olah  tidak ada sedikitpun kebaikan dalam pikiranya dan cenderung menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya.
     Sikap buruk sangka identik dengan rasa curiga ,cemas, amarah,dan benci. Padahal kecurigaan,kecemasan ,kemarahan dan kebencian itu hanyalah perasaan semata yang tidak jelas sebabnya, terkadang apa yang ditakutkannya selama ini belum tentu  terjadi pada dirinya atau orang lain.
     Kembali kepada husnuzan, secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
  • Husnuzan kepada Allah, ini dapat ditunjukan dengan sifat tawakal, sabar dan ikhlas dalam menjalani hidup. 
  • Husnuzan kepada diri sendiri, ditunjukan dengan sikap percaya diri dan optimis serta inisiatif 
  • Husnuzan kepada sesama manusia, ditunjukan dengan cara senang, berpikir positif dan sikap hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga. 

Macam-macam Husnudhan
     1. Husnudhan kepada Allah. 
     Sikap Husnudzan terhadap Allah Swt. hukumnya wajib dan akan sangat mendukung proses pemantapan jiwa keimanan manusia, bahkan akan melahirkan sikap tawadhu’ dan selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt.

     Salah satu sifat terpuji yang harus tertanam pada diri adalah adalah sifat husnuzan kepada Allah, sikap ini ditunjukan dengan selalu berbaik sangka atas segala kehendak allah terhadap hamba-Nya. Karena banyak hal yang terjadi pada kita seperti musibah membuat kita secara tidak langsung menganggap Allah telah tidak adil, padahal sebagai seorang mukmin sejati semestinya kita harus senantiasa menganggap apa yang ditakdirkan Allah kepada kita adalah yang terbaik.
     Seseorang boleh saja sedih, cemas dan gundah bila terkena musibah, akan tetapi jangan sampai berlarut-larut sehingga membuat dirinya menyalahkan Allah sebagai Penguasa Takdir. Sikap terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan cara segera menata hati dan perasaan kemudian menegguhkan sikap bahwa setiap yang ditakdirkan Allah kepada hamba-Nya mengandung hikmah. Inilah yang disebut dengan sikap husnuzan kepada Allah.


     Cara mewujudkan husnudzan kepada allah swt
  • Bila kita melakukan sesuatu bersikap optimis, artinya usaha positif yang sedang dilakukannya dengan cara bertawakal terhadap allah swt maka allah akan memberikan pertolongan sehingga berhasil 
  • Berdoa kepada allah atas pengampunan dosa-dosanya, artinya seorang muslim yang berbuat salah, tidak berputus asa akan tetapi memohon langsung pengampunan kesalahan kepada allah swt.
  •  Berserah diri kepada allah swt.
  • Menerima dengan ikhlas keputusan allah swt.
  • Bertaqwa kepada allah swt 
  • Di antara sikap dan perilaku sebagai perwujudan husnuzan terhadap Allah Swt. adalah perilaku syukur dan sabar. 

     Cara menunjukkan sikap husnuzan kepada Allah swt adalah:
  • Senantiasa taat kepada Allah.
  • Bersyukur apabila mendapatkan kenikmatan.
  • Bersabar dan ikhlas apabila mendapatkan ujian serta cobaan.
  • Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan. 

     Hikmah Husnudhan kepada Allah
  • Jiwanya ikhlas, hatinya bersih dan terhindar dari penyakit hati
  • Hidupnya menjadi tenang, tentram dan damai
  • Tidak menimbulkan perselisihan atau perpecahan
  • Menumbuhkan rasa optimis
  • Dapat memacu semangat lebih kreatif
  • Senantiasa bersyukur atas nikmat allah swt sekecil apapun
     Sedangkan siapa yang menyangka, husnudzan kepada Allah Ta'ala tidak disertai amal apapun, maka ia salah besar dan tidak memahami ibadah agung ini sesuai dengan pemahaman yang benar. Sesungguhnya husnudzan tidak tegak dengan meninggalkan kewajiban-kewajiban dan menjalankan kemaksiatan-kemaksiatan. Maka siapa yang berperasangka baik kepada Allah semacam itu, ia telah tertipu, berharap yang salah,  serta merasa amal dari siksa Allah. Semua ini tercela dan membinasakan dirinya sendiri.


     2. Husnudhan kepada Diri sendiri 
     Perilaku husnuzan terhadap diri sendiri artinya adalah berperasangka baik terhadap kemampuan yang dimilki oleh diri sendiri. Dengan kata lain, senantiasa percaya diri dan tidak merasa rendah diri di hadapan orang lain. Orang yang memiliki sikap husnuzan terhadap diri sendiri akan senantiasa memiliki semangat yang tinggi untuk meraih sukses dalam setiap langkahnya. Sebab ia telah mengenali dengan baik kemempuan yang dimilikinya, sekaligus menerima kelemahan yang ada pada dirinya, sehingga ia dapat menetahui kapan ia harus maju dan tampil di depan dan kapan harus menahan diri karena tidak punya kemampuan di bidang itu. 
     Husnudhan terhadap diri sendiri dapat ditunjukan dengan sikap sebagai berikut:
  • Gigih
  • Percaya Diri
  • Rela Berkorban.
  • Berinisiatif.

     3. Husnuzan terhadap Sesama Manusia
     Islam telah menganjurkan umatnya agar senantiasa menjaga prasangka baik terhadap sesama manusia, karena sesungguhnya menyimpan prasangka buruk terhadap orang lain termasuk perbuatan tercela. Husnuzan merupakan salah satu contoh akhlaq, sifat atau perilaku terpuji yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain membawa kebaikan pada orang lain, Husnuzan juga akan membawa kebaikan terhadap diri sendiri. Sikap, ucapan, dan perbuatan baik, sebagai perwujudan dari husnuzan itu hendaknya diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga serta bermasyarakat.


  1. Kehidupan Berkeluarga
     Tujuan hidup berkeluarga yang islami adalah terbentuknya keluarga yang memperoleh rida dan rahmat Allah SWT,bahagia serta sejahtera baik di dunia maupun di akhirat.
Agar tujuan luhur tersebut dapat tercapai, diperlukan adanya prasangka baik antar anggota keluarga.
  2. Kehidupan Bertetangga
     Tetangga ialah orang-orang yang tempat tinggalnya berdekatan dengan tempat tinggal kita. Antara tetangga satu dengan yang lainnya hendaknya saling berprasangka baik dan jangan saling mencurigai.
Berikut antara lain contoh berperilaku husnuzan terhadap tetangga:
Saling Menghormati
Antara tetangga yang satu dengan yang lainnya hendaknya saling menghormati dan menghargai.
  3. Kehidupan BerMasyarakat,  BerBangsa, dan BerNegara.
     Tujuan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ialah terwujudnya kehidupan yang aman, tenteram, adil, dan makmur, di bawah ampunan dari rida Allah.
Agar tujuan luhur tersebut dapat terwujud, salah satu usaha yang harus ditempuh yaitu saling berprasangka baik kepada sesama anggota masyarakat atau sesama warga negara.
     Husnuzan kepada sesama manusia adalah sikap yang selalu berpikir dan berprasangka baik kepada sesama manusia. Sikap ini ditunjukkan dengan rasa senang, berpikir positif, dan sikap hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga, dengki, dan perasaan tidak senang tanpa alasan yang jelas. Berprasangka baik terhadap sesama manusia hukumnya mubah/jaiz/boleh.



HIKMAH HUZNUDHAN.
     Diantaranya sebaga berikut :    
-Menumbuhkan sikap sabar dan tawakal. 
-Menumbuhkan Perasaan syukur atas segala nikmatnya. 
-Al-Afwu (pemaaf) 
-Al-Wafa (menepati janji). 
-Mendorong manusia mencapai kemajuan. 
-Menimbulkan ketentraman. 
-Menghilangkan kesulitan dan kepahitan-
-Mendorong manusia mencapai kemajuan. 


semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tumbuhan berpembuluh

Narrative Text : Pengertian, Generic Structure, dan Contoh